NAMA : MIRANTI PERMATASARI
NPM : 24210416
KELAS : 3EB17
TUGAS SOFTSKILL(B.INDONESIA 2)
PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran Deduktif adalah
proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus
berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum,metode berpikir
deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih
dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.. Proses penalaran ini
disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu
dimulai dari hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal
yang lebih rendah.
A. Faktor – faktor dalam penalaran deduktif , antara Lain ada 3
yaitu:
1. Terdapat pada kalimat utama,
2. Penjelasannya berupa hal-hal yang
umum,
3. Kebenarannya jelas dan nyata.
B. Variabel pada penalaran deduktif
- Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi
dari tiga proposisi.
a.
Premis umum : Premis Mayor (My)
b.
Premis khusus : Premis Minor (Mn)
c.
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam
simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan
predikat simpulan disebut term minor.
- Silogisme
Hipotesis yaitu Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi
konditional hipotesis.
- Konditional
hipotesis yaitu bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya
membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga
menolak konsekuen.
- Silogisme
Alternatif silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif.
- Proposisi
alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
- Entimen
yaitu silogisme yang jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
C. Contoh Paragraf Deduktif
Ada
beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak
tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan
sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas,
misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak
difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang
berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
D. Penarikan kesimpulan deduktif dibagi
menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung yaitu :
1.
Penarikan simpulan secara langsung
Simpulan
secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis
yaitu prosisi tempat menarik simpulan.
- Semua S adalah P
(premis),Sebagian P adalah S (simpulan)
Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)
Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)
- Semua S adalah P (premis),Tidak satu pun S adalah tak-P (simpulan)
Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak
berbahaya. (simpulan)
- Tidak satu pun S
adalah P (premis),Semua S adalah tak-P.
(simpulan)
Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
Semua
gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)
-Semua S adalah P
(premis),Tidak satu-pun S adalah tak P (simpulan),Tidak satupun
tak P adalah S (simpulan)
Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
tak P adalah S (simpulan)
Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
Tidak satu pun kucing adalah
takberbulu. (simpulan)
Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)
2. Penarikan simpulan secara tidak langsung
Untuk
penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data.
Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama
adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang
bersifat khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar