Senin, 15 Oktober 2012

TUGAS SOFTSKILL(B.INDONESIA 2) PENALARAN DEDUKTIF


NAMA         :         MIRANTI PERMATASARI
NPM             :         24210416
KELAS         :         3EB17
TUGAS SOFTSKILL(B.INDONESIA 2)

PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum,metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah.
A. Faktor – faktor dalam penalaran deduktif , antara Lain ada 3 yaitu:
1. Terdapat pada kalimat utama,
2. Penjelasannya berupa hal-hal yang umum,
3. Kebenarannya jelas dan nyata.

B. Variabel pada penalaran deduktif
-  Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
a. Premis umum : Premis Mayor (My)
b. Premis khusus : Premis Minor (Mn)
c. Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
-      Silogisme Hipotesis yaitu Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.

-      Konditional hipotesis yaitu bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

-      Silogisme Alternatif silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.

-      Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

-      Entimen yaitu silogisme yang jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.

C. Contoh Paragraf Deduktif
Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua, kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir, dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
D. Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung yaitu :

1.          Penarikan simpulan secara langsung
Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.

- Semua S adalah P (premis),Sebagian P adalah S (simpulan)

Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)
Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)

- Semua S adalah P (premis),Tidak satu pun S adalah tak-P (simpulan)

Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)
         Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)

- Tidak satu pun S adalah P (premis),Semua S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)
         Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)

-Semua S adalah P (premis),Tidak satu-pun S adalah tak P (simpulan),Tidak satupun
tak P adalah S (simpulan)

Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)
         Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)
         Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)

2.      Penarikan simpulan secara tidak langsung

Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar